“Ini sejalan dengan tujuan dan cita-cita UI dalam membentuk karakter sivitas akademika yang toleran, moderat, serta memiliki komitmen pada Pancasila sebagai konsensus dalam berbangsa dan bernegara,” kata Ari Kuncoro di Kampus UI Depok, Jumat.
Untuk itu, UI berkomitmen untuk mendukung agenda pemerintah dalam menjaga kesatuan dan keutuhan negara Indonesia dengan menjadi perguruan tinggi yang inklusif, bermartabat, dan humanis.
“Yang dipentingkan di sini adalah interaksi dari orang yang memiliki latar belakang yang berbeda,” tuturnya.
Baca juga: Rektor UI: Kiprah peneliti di berbagai bidang riset perlu mendapat apresiasi tinggi
Rektor mengatakan Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara ini dapat menjadi laboratorium kehidupan agar sivitas akademika dapat memperoleh pengalaman dari pengamalan Pancasila. Semoga program ini dapat membawa manfaat, menjadi inspirasi, serta menumbuhkan motivasi bagi adik-adik semua untuk menjadi insan akademika yang berbudi luhur.
Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si., menyebutkan bahwa program ini terwujud karena bela negara merupakan tekad, sikap, perilaku, serta tindakan warga negara, baik secara perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara.
Bela negara dijiwai dengan kecintaan terhadap NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dari berbagai ancaman.
“Salah satu ajaran dari Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari adalah meletakkan kewajiban bela negara sebagai bagian dari keimanan dan kecintaan terhadap negara,” ujarnya.
Baca juga: Rektor UI: Konferensi pendidikan tingkat tinggi berperan kembangkan SDM
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh Rektor yang hadir dalam kesempatan ini untuk membangun konsep bersama terkait bela negara yang dapat dijadikan sebagai pegangan seluruh mahasiswa dan dosen di lingkungan perguruan tinggi masing-masing,” katanya.
Dirjen Pendidikan Islam, H.M. Ali Ramdhani mengatakan bahwa banyak yang memandang bahwa moderasi beragama adalah pendangkalan agama. Padahal, dalam konsep utuhnya, moderasi beragama justru memperkokoh nilai-nilai keagamaan sebab orang yang memahami agama secara utuh, ia akan tampil menjadi insan-insan berbudi.
“Insan berbudi itu yang memiliki wajah yang ramah tidak marah, dia yang mengajak tidak mengejek, dia yang membina tidak menghina, dia yang mencinta tidak mencerca. Hal ini karena sesungguhnya agama masuk dalam ruang hati manusia dengan tanpa adanya kekerasan,” kata Ali.
Baca juga: Peneliti UI rancang ‘Secure HT-Box’ untuk pengamanan data strategis Indonesia
Peluncuran Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara pada Perguruan Tinggi Umum diselenggarakan di Makara Art Center (MAC) UI, dengan memilih UI menjadi salah satu dari sembilan universitas yang berperan sebagai piloting untuk program yang digagas oleh Kementerian Agama, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (RI) tersebut.