UI dan Kemenparekraf donasi peralatan K3 Desa Wisata

    0
    91

    Depok (ANTARA) – Hibah Matching Fund Kedaireka Universitas Indonesia (UI) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan donasi peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Kebencanaan untuk Penerima Anugrah Desa Wisata.

    “Aspek K3 juga menjadi persyaratan dalam kategori Anugerah Desa Wisata Indonesia serta persyaratan di dalam penghargaan internasional untuk Tourism Village,” kata Kepala Disaster Research & Response Center (DRRC) atau Pusat Riset & Respon Bencana UI Prof. Fatma Lestari, Prof. Fatma Lestari di kampus UI Depok, Rabu.

    Peralatan yang diberikan bagi Desa Wisata yaitu Bidai Mitela 1 set, Manekin CPR Bayi 1 buah, Manekin Dewasa 1 buah, Tandu lipat 1 buah, KED 1 buah, Collar Neck 1 buah, Mask CPR 1 buah dan Tensimeter.

    Baca juga: DRRC UI luncurkan program desa wisata berkelas dunia

    Program “Mewujudkan Desa Wisata (DeWi) Berkelas Dunia (World Class DeWi) Melalui Implementasi Cleanliness, Health, Safety & Environment (CHSE) dan Mitigasi Bencana untuk Penerima Anugrah Desa Wisata” telah dilaksanakan di Desa Wisata Hanjeli, Sukabumi, Jawa Barat.

    Kegiatan ini dalam pelaksanaannya melibatkan Dosen, Mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia.

    Sejak dunia mengalami pandemi COVID-19, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang dituntut untuk menerapkan program CHSE serta penerapan protokol kesehatan.

    Baca juga: Dosen vokasi UI edukasi pengembangan wisata warga Pulau Rinca

    Berdasarkan Data jaringan desa wisata (Jadesta) 2021 diketahui bahwa implementasi CHSE dan mitigasi bencana masih rendah dengan kurangnya pemahaman risiko CHSE dan bencana, serta minimnya kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia di Desa Wisata.

    Fatma mengatakan dengan jumlah desa wisata di Indonesia yang mencapai lebih dari 7.000 desa, maka edukasi CHSE dan mitigasi bencana secara masif yang dibutuhkan perlu didukung dengan ketersediaan pemetaan risiko desa wisata di lokasi rawan bencana.

    Pemetaan risiko desa wisata di lokasi rawan bencana menjadi sangat penting guna peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan perlindungan wisatawan.

    Baca juga: Vokasi UI kembangkan desa wisata di Kenderan Bali

    Program ini menjadi salah satu solusi yang ditujukan untuk melakukan identifikasi risiko CHSE dan bencana, serta meningkatkan kualitas SDM di Desa Wisata melalui penerapan karya rekacipta Dosen, Mahasiswa, Alumni FKM UI, Departemen K3 FKM UI, dan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.



    Sumber Berita

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini