AMI pada Jurusan/Prodi mengacu pada standar isi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, dan penilaian pembelajaran, dan bagi Satuan Pendukung (UPPS/Jurusan) dilaksanakan audit standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana pembelajaran dan standar pembiayaan pembelajaran.
Dengan adanya proses AMI ini diharapkan agar Polbangtan Bogor dapat mengendalikan serta meningkatkan mutu pembelajaran kedepannya melalui rekomendasi kepada Pimpinan yang diberikan oleh Tim Auditor atas temuan yang diperoleh pada kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Karena itu, dukungan Pimpinan sebagai pengambil kebijakan sangat menentukan keberhasilan mutu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca juga: Tingkatkan jejaring usaha, Kementan kembangkan sistem business model pathways
Demi meningkatkan kualitas mutu internal dari civitas akademika, Unit Penjaminan Mutu (UPM) Polbangtan Bogor mendatangkan narasumber yang qualified dibidangnya. Yaitu Manajemen Mutu dan Audit Internal IPB University, Dr drh Chairun Nisa, M.Si.
Peserta yang dihadirkan sebanyak 35 orang yang terdiri atas pejabat struktural, pimpinan unit Polbangtan Bogor dan tim Unit Penjaminan Mutu (UPM).
Detia Tri Yunandar, selaku Direktur Polbangtan Bogor mengatakan bahwa AMI harus dijadikan sebagai alat evaluasi kondisi dan capaian prodi. “AMI diharapkan dapat membantu prodi untuk persiapan reakreditasi, dan mencegah prodi masuk dalam pemantauan, persiapan akreditasi BAN-PT”, ujarnya.
Menurut Detia, prodi harus dapat mengevaluasi hasil dari AMI dan menindaklanjuti temuan-temuan hasil audit sebelum pelaksanaan audit mutu selanjutnya.
Wasrob Nasruddin selaku lead auditor menyatakan, penyelenggaraan Workshop Audit Mutu Internal Polbangtan Bogor Tahun 2022 ini merupakan proses akhir dari pelaksanaan audit mutu yang dilaksanakan oleh Unit Penjamin Mutu (UPM) Polbangtan Bogor.
Baca juga: Tingkatkan keterampilan job seeker, Kementan lepas peserta pemagangan
Laporan audit bersumber dari kegiatan Audit Mutu melalui Sistem Informasi Penjaminan Mutu (SIJAMU) dan hasil laporan audit periode sebelumnya. Kegiatan AMI akan dilanjutkan pada Periode 2 pada bulan November 2022.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini melalui pendidikan vokasi pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] akan hadir para petani milenial yang berkualitas.
“Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimanapun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial,” katanya.
Baca juga: Lakukan pengabdian masyarakat, Polbangtan Kementan lakukan pembinaan pada peternak
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
“Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul [job seeker] serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin [job creator],” kata Dedi.