Juara French Open itu akan menghadapi Aryna Sabalenka untuk memperebutkan satu tempat di final setelah lolos ke empat besar Grand Slam untuk ketiga kalinya pada 2022.
“Itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit. Akan ada beberapa servis cepat dan pukulan keras, seperti malam ini,” kata Swiatek, seperti disiarkan AFP.
Dalam perempat final yang penuh kesalahan, ada 13 kali break servis dan 61 unforced error.
“Sangat berarti berada di semifinal untuk pertama kalinya,” ujar Swiatek.
“Saya sangat senang karena saya telah bekerja sangat keras, tetapi saya menjaga ekspektasi saya tetap rendah.”
“Itu adalah pertandingan yang sangat ketat. Saya mencoba mendorongnya ke belakang tetapi dia memberi tekanan pada saya, jadi itulah yang terjadi pada tiebreak.”
Swiatek tak ingin menyerah begitu saja pada gim kelima untuk mendapatkan 16 dari 18 poin berikutnya untuk merebut set pembuka dalam waktu 38 menit.
Petenis Polandia berusia 21 tahun dan unggulan kedelapan asal Amerika itu masing-masing melakukan tiga break servis pada delapan gim pertama pada set kedua.
Swiatek akhirnya yang mendapatkan break ketujuh, memberi dirinya kesempatan melakukan servis untuk pertandingan itu.
Namun, Pegula bangkit untuk dapat mewujudkan mimpi sebelum kesalahan ganda pada break point pada gim ke-11 memberi Swiatek kesempatan kedua untuk memastikan satu tempat di semifinal.
Unggulan teratas itu gagal lagi saat Pegula menutup break ke-10 untuk mengirim set tersebut ke tiebreak yang kemudian didominasi Swiatek untuk meraih kemenangan ketiga atas petenis Amerika tersebut tahun ini.
Baca juga: Tiafoe kalahkan Rublev untuk amankan tempat di semifinal US Open
Baca juga: Sabalenka melaju ke semifinal US Open usai tekuk Pliskova
Baca juga: Kyrgios gagal ke semifinal US Open usai kalah dari Khachanov
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2022