As Syifa, akan selalu ku kenang dalam hidupku. Terima kasih, karena telah membuat masa remaja ini penuh makna dan warna. Terima kasih, karena telah mau merawat bibit yang tak sempurna ini dengan penuh kesabaran yang abadi.
Saya bukanlah apa apa, hanyalah seorang anak muda yang haus akan ilmu. Layaknya seekor anak sapi yang mencari kemanakah pergi ibunya karena haus ingin meminum susu. Susu yang murni dan penuh kasih sayang. Takdir menuntun saya ke tempat ini. Bahkan jiwa pun tak sadar telah berada di ladang yang sesak akan induk sapi yang mulia, induk induk sapi yang ikhlas serta tulus memberikan tetes demi tetes susunya.
Ternyata bukan aku saja seekor sapi yang mencari tetes demi tetes susu tersebut. Aku bertemu banyak sekali anak anak sapi lainnya. Kami berteman baik, saling membantu saling melengkapi. Mimpi kami semua sama, agar kelak bisa menjadi sapi yang kuat dan berguna. Karena apa gunanya kuat kalau tak berguna, sebuah batu pun lebih berguna kalau begitu caranya. Gesekan sedikit tidak menjadi masalah bagi kami. Karena selayaknya makhluk hidup pada umumnya, kami memiliki hawa dan juga nafsu.
Dengan sabar kalian berikan segalanya. Sambil tersengal pun kalian tetap mendidik kami. Taak kenal lelah mengerahkan segalanya demi mimpi mimpi kami. Ocehanmu memekikkan telinga, namun menyejukkan hati. Goresan tinta mu terlihat memusingkan, namun indah untuk dinikmati. Perintahmu melelahkan raga, namun menyegarkan jiwa.
Sekarang, kami adalah sapi sapi yang kuat. Kami izin pamit berpetualang mencari ridho Allah SWT. Mohon doakan kami agar menjadi sapi sapi yang berguna kelak. Karena doamu ialah mantra yang begitu magis. Kami menyayangimu, dan akan selalu merindukanmu. Selalu.