Pengunjung bisa belajar lebih baik tentang budaya, seni, dan sejarah Islam
REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Qatar meresmikan Museum Kesenian Islam setelah direnovasi selama 18 bulan menjelang Piala Dunia FIFA pada Selasa. Hal tersebut dilakukan dalam upaya memamerkan budaya dunia Arab.
“Museum ini merupakan Museum Kesenian Islam terbesar dan kami berada di tengah-tengah dunia Arab. Di mana Anda bisa belajar lebih baik tentang budaya, seni, dan sejarah Islam selain di sini?” kata direktur museum Julia Gonnella, dilansir Khaleej Times, Rabu (5/10/2022).
Setelah dibuka, museum tersebut akan memamerkan karya seni dan artefak peninggalan budaya Islam selama 14 abad dari seluruh dunia. Dibangun di pulau yang dibangun khusus di kawasan pejalan kaki tepi laut Doha, bangunan museum merupakan karya mendiang arsitek AS I.M. Pei, salah satu arsitek paling terkenal di abad ke-20.
Museum itu terdiri dari lima lantai. Para staff telah mendesain ulang koleksinya dengan sekitar dua pertiga dari seribu pameran baru di museum. “Dulu hanya tentang seni, sekarang tentang budaya. Kami benar-benar ingin menceritakan kisah di balik mahakarya,” ujarnya.
Qatar telah menghabiskan miliaran dolar AS untuk stadion baru yang akan digunakan pada Piala Dunia sepak bola pertama di negara Arab yang dimulai pada 20 November. Saat festival olahraga mendekat, Doha memimpin dorongan budaya, termasuk mendirikan puluhan karya seni publik dan membuka Museum Olahraga dan Olimpiade Qatar awal tahun ini.