“Capaian akreditasi internasional ini memperkuat bukti kinerja FMIPA UI terutama pada Indikator Kinerja Utama (IKU) 8 yakni jumlah prodi terakreditasi internasional,” ujar Dekan FMIPA UI Dede Djuhana Ph.D di UI Depok, Jumat.
Menurut dia, berkat fondasi di Departemen Kimia yang cukup baik, mulai dari kualitas SDM, manajemen, fasilitas, serta para sivitas akademikanya yang produktif menghasilkan publikasi jurnal internasional.
Dede Djuhana menilai jajaran di Departemen Kimia cukup adaptif dalam merespons berbagai perubahan kebijakan, sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan aturan-aturan baru terkait akreditasi internasional dan sejenisnya.
Baca juga: FMIPA UI kembangkan pendeteksi longsor jarak jauh
Ia berharap seluruh prodi di FMIPA UI yang telah meraih akreditasi internasional untuk dapat menguatkan jejaring dengan mitra-mitra internasional.
Capaian akreditasi prodi magister Ilmu Kimia menyusul kesuksesan prodi S1 Kimia yang sudah lebih dulu mendapatkan akreditasi yang sama pada tahun 2019. Pengumuman akreditasi tersebut disampaikan langsung oleh tim RSC pada 10 Desember 2022 melalui surat elektronik resmi.
Ketua Unit Penjaminan Mutu Akademik FMIPA UI Dr Denny R Silaban mengatakan sebagai lembaga akreditasi khusus di bidang kimia, RSC menetapkan berbagai indikator penilaian yang terdiri atas aims of the department, delivery methods, transferable skills, quality assurance, resources, laboratory facilities, library and it resources, safety and practical documentation, laboratory supervision, inclusion and diversity, staff development, academic development and wellbeing, dan feedback from previous accreditation.
Proses akreditasi RSC untuk prodi magister Ilmu Kimia ini, kata dia, tidak jauh berbeda dengan proses akreditasi pada prodi S1 Kimia. Asesmen berfokus pada kualitas pembelajaran, di antaranya visi dan misi departemen yang diturunkan dalam learning outcomes (LO), strategic plan, yakni strategi agar lulusan mencapai LO, kurikulum, peningkatan keterampilan mahasiswa melalui kegiatan praktikum, kesempatan mahasiswa untuk melakukan praktik kerja lapangan, serta sistem pelaksanaan tugas akhir mahasiswa.
Baca juga: Mahasiswa UI gelar edukasi tentang hidroponik pada anak-anak panti
“Tidak jauh berbeda dengan proses akreditasi pada prodi S1 dan S2 (magister). Untuk S2 lebih ditekankan kepada kedalaman pengetahuan yang diberikan, kesesuaian metode pangajaran, dan metode asesmen untuk tingkat magister. Selain itu, professional skill, practical skills, learning environment, dan project work juga turut diperhatikan,” ujar Dr Denny.
Ketua Departemen Kimia FMIPA UI Dr Asep Sefumillah mengatakan bahwa kualitas prodi harus berdampak bagi masyarakat, bangsa, dan negara, terutama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, kompetitif, dan inovatif serta adaptif terhadap perubahan.
Dengan capaian akreditasi ini, Departemen Kimia dan prodinya memperoleh berbagai manfaat, di antaranya memiliki nilai tambah bagi lulusan sehingga lebih unggul dan kompetitif dalam memasuki pasar kerja, memiliki nilai jual bagi para calon mahasiswa baru untuk mendaftarkan diri melanjutkan studi di Departemen Kimia UI, kesempatan lebih luas dalam mendapatkan dana riset dan beasiswa, menambah pengakuan secara internasional, sehingga lebih mempunyai kesempatan untuk memperluas jejaring kolaborasi internasional.
Baca juga: Empat prodi FMIPA UI berhasil raih akreditasi internasional
“Keuntungan dari akreditasi RSC ini bagi Departemen Kimia adalah meningkatkan kepercayaan dari alumni-alumni kami dalam memulai karirnya, dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para mahasiswa dan dosen dalam menjaring kolaborasi dengan mitra kerja sama bidang akademik dan riset di tingkat nasional maupun internasional,” kata Dr Asep.