Pondok Pesantren Baitul Quran Sragen semakin berkembang pesat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pondok Pesantren Baitul Quran Sragen semakin berkembang pesat. Ada sekitar 1300 santri yang kini tengah menimba ilmu di pesantren yang berlokasi di jalan Jambeyan, Garut 1, Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini. Saat ini Pesantren Baitul Quran Sragen juga telah memiliki tiga lembaga pendidikan formal yakni SDIT Baitul Quran, SMP Baitul Quran Boarding School, dan SMP Baitul Quran Boarding School. Selain itu Pesantren pun mempunyai sejumlah unit usaha yang terus berkembang untuk mendorong kemandirian ekonomi pesantren.
Pimpinan Pesantren Baitul Quran Sragen, ustaz Sudir mengatakan Pesantren Baitul Quran Sragen berdiri pada 2010. Kala itu baru ada sepuluh santri yang mengaji ke pesantren pulang-pergi atau santri kalong. Seiring berjalannya waktu pesantren pun mendirikan lembaga-lembaga formal secara bertahap dari tingkat SD hingga SMA dan mengintegrasikannya dengan pendidikan pesantren.
“Kita integrasikan akademis itu dengan program kepesantenan khususnya adalah tahfidzul quran itu dikuatkan, kemudian kutubu syar’i atau mata pelajaran syar’i, kita integrasikan dengan mata pelajaran umum yang menginduk kepada Dinas Pendidikan,” kata ustaz Sudir kepada Republika beberapa hari lalu.
Ada empat keunggulan Pesantren Baitul Quran Sragen. Yakni program tahfidz 30 juz, bahasa asing, akademik, dan kewirausahaan. Sebagai program inti para santri dituntut mampu mencapai target hafalan Alquran sesuai jenjang pendidikan yang dilalui. Menurut ustaz Sudir untuk santri tingkat SD ditarget lulus dengan hafalan minimal enam juz Alquran. Sedangkan santri tingkat SMP ditargetkan lulus dengan hafalan minimal 15 juz Alquran. Dan santri tingkat SMA ditargetkan lulus dengan hafal seluruh juz Alquran.
Namun demikian para santri Baitul Quran Sragen juga dapat mengembangkan minat dan bakatnya dengan mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, bela diri, sains, bahasa asing, hingga karya tulis ilmiah. Ada juga program unggulan lain seperti Baitul Quran Olympiad Club, Baitul Quran Atlet Club, sukses kampus, komando santri trampil dan disiplin, seminggu bersama masyarakat dan lainnya.
Pesantren Baitul Quran Sragen juga mendorong para santrinya agar memiliki jiwa entrepreneur yang kuat. Sebab itu pesantren sering menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi para santri seperti seminar kewirausahaan dan juga bazar santri. Saat ini total biaya bulanan untuk mondok di Pesantren Baitul Quran Sragen Rp 1,5 juta per bulan.
Sementara itu untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren, ada beberapa unit usaha yang dijalankan Pesantren Baitul Quran Sragen seperti minimarket, barbershops, hingga cluster perumahan. Dengan sederet unit usaha yang dikembangkan, Pesantren Baitul Quran Sragen juga berkontribusi dalam menyerap tenaga kerja khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar Pesantren.
“Pesantren ini menyatu dengan masyarakat, jadi masyarakat kita libatkan dalam proses-proses kegiatan pesantren. Masyarakat yang punya skill itu kita libatkan seperti untuk dapur, laundry, kebersihan dan lainnya,” katanya.
Pesantren Baitul Quran Sragen mempunyai kantor direktorat. Kantor direktorat pendidikan adalah kantor pusat pelayanan dan kebijakan pendidikan. Kantor direktorat melakukan pelayanan program, pelayanan keuangan, pelayanan Sumber Daya Manusia, dan pelayanan publik, dan pelayanan santri.
Di bawah naungan direktorat pendidikan pesantren Baitul Quran ada enam lembaga yaitu SD IT Baitul Quran, SMP Baitul Quran Boarding School, SMA Baitul Quran Boarding School, Lembaga Tahfiz dan Ilmu Syariah, Lembaga Keasramaan Baitul Quran, Lembaga Bahasa Baitul Quran.
SMP dan SMA Baitul Quran telah terakreditasi A. SMP Baitul Quran memiliki sejumlah pencapaian membanggakan seperti sekolah Adiwiyata Provinsi dan melaju Adiwiyata Nasional. Menjuarai beberapa kompetisi tingkat nasional maupun internasional. Sementara itu untuk menunjang pelayanan kesehatan Pesantren Baitul Quran memiliki Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).