Muhammadiyah Cyber didukung.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kekerasan yang terjadi belakang di dunia pendidikan merupakan bagian dari predator pendidikan.
Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah Prof Suyanto mrnjelaskan kekerasan dalam pendidikan banyak sekali ragamnya mulai dari fisik, psikis, dan kekerasan seksual. Satu lagi yang disebut sebagai kekerasan paedagogis dimana terjadi di level sekolah dasar, menengah hingga pendidikan tinggi.
“Kekerasan tersebut menjadi predator pendidikan karena menimbulkan traumatik bagi korban dalam perkembangannya,”ujar dia dalam webinar pengajian umum PP Muhammadiyah bertema Kekerasan dalam pendidikan, Akar Masalah dan solusinya, Jumat (16/9/2022).
Kekerasan, menurut Prof Suyanto kebanyakan dilakukan oleh pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi. Sehingga dia berharap bahwa orang yang memiliki otoritas ini jangan menggunakan kekuatan legitimasi yang berlebihan agar tidak terjadi kekerasan.
Ekosistem yang ramah dalam dunia pendidikan harus dapat diperjuangkan bersama. Terutama dengan memberikan teladan dengan tren internet yang semakin berkembang.
Dunia pendidikan perlu membuat konten yang positif sehingga kekerasan yang menjadi bagian dari predator pendidikan dapat dilawan secara bersama.
Secara tifak langsung konten yang menjadi predator pendidikan ini memberikan suguhan untuk memicu perundungan dan berujung pada kekerasan.
“Muhammadiyah perlu memberikan teladan untuk terus menciptakan konten edukatif di berbagai media internet, seperti youtube, saya mendukung adanya Muhammadiyah cyber yang kini sedang dikembangkan,”ujar dia.