Hal itu disampaikan Menpora saat menanggapi pertanyaan wartawan terkait keluhan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan beberapa waktu lalu, yang meminta bantuan pemerintah terkait penyewaan lapangan di Gelora Bung Karno.
“Sudah itu. Itu untuk jangka pendek,” kata Amali kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Penggunaan lapangan sepak bola di komplek Gelora Bung Karno juga diyakini Menpora sebagai hal yang wajar mengingat pekan lalu Indonesia berhasil meloloskan diri ke putaran final Piala Asia U-20 2023.
“Iya sudah, dan anak-anak kemarin akhirnya lolos kan?” ujarnya.
Baca juga: Menpora isyaratkan Piala Dunia U-20 bisa dihadiri penonton langsung
Keluhan terkait penggunaan lapangan-lapangan di komplek Gelora Bung Karno sempat diutarakan oleh Ketum PSSI Mochamad Iriawan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo saat menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, pada 8 September lalu.
“Kami laporkan juga hal penting lain, berkaitan keinginan kami untuk menyewa lapangan ABC dan madya. Itu penting buat kami,” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Permintaan itu berkaitan dengan keinginan PSSI untuk memusatkan kegiatan latihan timnas baik level senior, U-23, U-20, U-18, maupun U-16.
Pasalnya dengan pelatihan terpusat, Shin Tae-yong yang bertugas sebagai pelatih timnas senior, U-23, U-19/U-20, bisa leluasa dalam melakukan pemantauan latihan pemain di setiap jenjang timnas.
Baca juga: Menpora sebut FIFA sudah periksa keluhan Vietnam soal Gelora Bung Tomo
Akan tetapi Iwan mengatakan bahwa Pusat Pengelolaan Komplek GBK (PPKGBK) hanya memberikan satu lapangan saja dan menurut Iwan Bule PSSI tidak diutamakan dalam upaya penggunaan fasilitas lapangan di sana.
“Saat ini hanya satu lapangan yang diberikan. Kami berharap pihak pengelola bisa memberikan itu kepada kami sehingga bisa dipakai dan kami pun siap untuk berkontribusi sesuai dengan yang dilakukan (penyewa) umum lainnya,” kata Iwan Bule.
Baca juga: Pusat pelatihan sepak bola di IKN Nusantara ternyata ide Shin Tae-yong
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2022