Mencoba Sesuatu yang Baru

0
213

Pada artikel ini, saya akan memberikan pengalaman yang saya dapatkan saat bersekolah di SMAIT As-Syifa Boarding School. Salah satu sekolah yang banyak menoleh prestasi dan terkenal akan organisasi sekolahnya. Bagi pelajar Jawa Barat, siapa yang tidak tahu ‘As-Syifa Festival’, acara terbesar yang dibawahi OSIS SMAIT As-Syifa Boarding School. As-Syifa Festival atau lebih dikenal dengan nama ‘Syifest’ adalah sebuah acara yang menyelenggarakan seminar kepemudaan serta kompetisi seni dan olahraga sebagai wadah pengembangan minat dan potensi pemuda yang melibatkan pelajar tingkat SMP dan SMA di Indonesia.

Acara Syifest sendiri disusun oleh panitia yang berisi murid dari kelas 11, peran guru hanyalah sebatas membina, selebihnya murid yang mengatur sendiri bagaimana acara akan berlangsung. Inilah nilai plus bagi murid SMAIT As-Syifa Boarding School, walaupun masih di umur yang sangat muda, namun sudah memiliki tanggung jawab besar untuk menyusun sebuah acara yang berskala nasional.

Ketika saya di kelas 11, saat itu sedang pandemi Covid-19, hal yang tidak pernah terjadi pada acara Syifest sebelumnya. Pada Syifest tahun kami terpaksa dilaksanakan secara daring, dan kami menjadi angkatan pertama yang melakukannya. Sekolah kami juga melakukan pembelajaran secara hybrid, yaitu sebagian murid berada di sekolah dan sebagian lain berada di rumah. Saat itu saya melakukan pembelajaran di sekolah, dan mengurusi berbagai kegiatan sekolah, salah satunya acara Syifest. Saya diamanahi menjadi anggota divisi administrasi, namun kendala yang divisi kami rasakan ialah ketua divisi kami berhalangan hadir ke sekolah. Mengingat peran ketua divisi sangat penting karena beliaulah murid terpilih saat di kelas 10 untuk menjadi panitia pada acara Syifest sebelumnya. Harapannya dengan pengalaman yang didapat saat kelas 10 dapat membantu acara Syifest selanjutnya ketika di kelas 11. Tidak hadirnya ketua divisi membuat kami bingung tak tahu arah bagaimana kami akan mulai bekerja.

Setelah berdiskusi bersama rekan-rekan se-divisi serta ketua pelaksana, akhirnya saya ditunjuk sebagai pengganti ketua divisi. Pada saat itu saya sangat tidak tahu menahu bagaimana cara mengurusi administrasi. Tetapi saya tidak menyerah, saya sering bertanya kepada kakak kelas yang pernah mengurusi administrasi di acara Syifest sebelumnya, dan juga saya sering berdiskusi bersama rekan-rekan, terutama rekan saya yang sebelumnya saya gantikan posisinya dari ketua divisi, saya kerap berdiskusi dengannya secara daring.

Semua berjalan dengan baik, hingga pada 22 Desember 2020, kejadian yang tidak menyenangkan terjadi pada diri saya. Saya mengalami pingsan saat menjadi petugas upacara peringatan Hari Guru. Kepala saya terbentur sudut selokan yang berada di depan gedung Al-Biruni, kemudian saya mengalami pusing yang cukup kuat dan mengalami mual. Lalu saya di dijemput dan dibawa oleh orang tua saya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan terhadap kondisi saya. Hasil rontgen dari rumah sakit menunjukkan hasil yang baik, tidak ada tanda keretakan tulang pada bagian tengkorak, saya hanya didiagnosa kurang vitamin D yang mana penyebab saya pingsan. Saya diminta dokter untuk sering berjemur di bawah matahari pagi untuk mendapatkan vitamin D. Saya juga diminta untuk tidak kembali ke sekolah dahulu untuk memulihkan kondisi saya dan melakukan pemeriksaan ulang sebulan kemudian.

Terpaksa saya melakukan tugas administrasi Syifest melalui rumah. Namun hal ini bukan menjadi penghalang bagi saya, saya kerap menghubungi rekan-rekan saya yang berada di sekolah untuk berdiskusi. Waktu demi waktu berlalu, semua persiapan telah dilakukan, hingga pada hari pelaksanaan Syifest 2021, peserta yang mendaftar dan telah melalui proses administrasi mencapai kurang lebih 500 peserta. Prestasi yang baik bagi kami divisi administrasi, dan juga menjadi pengalaman baru bagi kami yang mana nantinya berguna bagi masa depan kami.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here