Gugatan federal tidak terselesaikan setelah pertempuran hukum selama empat tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, TROY — Masjid yang dibuka di Troy, Oakland City, Amerika Serikat (AS) terpaksa menjalani pertempuran hukum lagi. Pada Sabtu sore, anggota masjid dan pejabat terpilih bertemu untuk pemotongan pita di Adam Community Center.
Namun, gugatan federal tidak terselesaikan setelah pertempuran hukum selama empat tahun. Bangunan yang terletak di Rochester Road, sekitar tiga perempat mil selatan Wattles Road adalah masjid pertama yang dibangun di Troy.
Staf pengacara untuk CAIR-MI Amy Doukoure mengatakan pada Sabtu, tuntutan hukum oleh organisasinya dan Departemen Kehakiman tetap terbuka dan kedua belah pihak terus tidak setuju atas kerugian moneter. “Kami bisa mendapatkan sertifikat hunian. Mereka dapat menggunakannya sebagai tempat ibadah dan ruang perjamuan. Ada rencana yang lebih besar di masa depan untuk membuat pusat komunitas yang lebih komprehensif,” kata Doukoure.
Dia menyebut renovasi bangunan baru selesai pada Juli lalu. Selain itu, pihaknya meminta ganti rugi senilai 1,9 juta dolar AS, termasuk biaya hukum, kehilangan donasi, dan kehilangan ekuitas.
“Kami meminta ganti rugi yang sebenarnya dan kami berhak atas ganti rugi karena mereka melanggar hak konstitusional dan ketika entitas pemerintah melakukan ini, mereka harus membayar ganti rugi,” ujarnya.
Pada 2018, CAIR-MI menggugat dewan kota Troy, komisi perencanaan, dan anggota dewan banding zonasi setelah gagal membangun pusat komunitas di kota tersebut. Menurut bab Michigan dari Dewan Hubungan Amerika-Islam, kala itu, memiliki sekitar 53 tempat ibadah di dalam area seluas 33,6 persegi mil perbatasan tetapi tidak untuk Muslim.
Departemen Kehakiman AS mengajukan gugatan terhadap Troy pada 2019 dengan alasan Troy melanggar hukum federal untuk penggunaan lahan agama ketika menolak persetujuan zonasi untuk masjid. CAIR-MI juga menggugat pada 2018.
Pada Maret, Hakim Distrik AS Nancy Edmunds membuka jalan untuk pembangunan masjid. Edmunds mengatakan Undang-Undang Penggunaan Lahan dan Orang yang Dilembagakan Agama dimaksudkan untuk melindungi organisasi seperti Adam Community Center dari diskriminasi dalam undang-undang zonasi.
Edmunds juga melarang kota atau pejabatnya memperlakukan tempat ibadah secara berbeda dari kelompok lain di bawah aturan zonasinya. Sementara itu, Wali Kota Troy Ethan Baker dan pejabat kota serta pejabat dengan Pusat Komunitas Adam yang memiliki sekitar 150 anggota, akan menghadiri upacara pembukaan pada pukul 17.00 sore waktu setempat.
Baker mengatakan pada Sabtu bahwa kota itu tidak pernah menentang memiliki masjid atau tempat ibadah lainnya di kota. Sebaliknya, dia prihatin tentang masalah keamanan di properti dan pekerjaan yang dilakukan tanpa izin.
“Meskipun tindakan hukum masih tertunda, saya merasa sangat penting berada di sana untuk merayakan pembukaan ini bersama mereka. Saya merasa penting untuk menyatakan masalah hukum seputar masjid tidak ada hubungannya dengan orang-orang dan agama tetapi masalah keamanan publik,” katanya.