As-Syifa Boarding school merupakan tempat tercipta kenangan manis,bahagia,susah,sedih, dan semua bakal terjadi disana. As-Syifa juga telah membawa 3 tahun dari hidupku dan dari 3 tahun itu banyak yang bisa kupetik hikmah dari semua pengalaman ku disana. Saatnya aku akan membeberkan cerita dan pengalaman ku disana.
Pada Januari 2019 ayah ku pernah bertanya “ kamu mau lanjut SMA dimana nak? “, Aku terkejut dengan pertanyaan ayah itu. Aku pun menjawab dengan nada rendah “ masih binggung yah “. Dari kejauhan Ibu ku tiba-tiba ikut campur dan berkata “ Udah mondok aja di As-Syifa “. Aku dan ayah ku pun di buat tercengang dengan perkataan ibu ku. Singkat cerita aku pun diterima dan masuk di As-Syifa.
Waktu kami, angkatan Fervour, untuk dapat menghirup udara segar Subang tak lama lagi akan berakhir walaupun ada beberapa dari kami yang memang orang Subang. Saya kembali teringat hari pertama menempatkan kaki di As-Syifa. Pada saat itu saya kaget dengan suasana di assyifa terlebih bertemu dengan teman dan guru yang muka nya begit asing bagi saya. Hari pun berlalu dengan cepat, acara acara angkatan yang tak terasa telah dilewati mulai dari fantastic,IBF,bantara dll. , dengan suka duka telah kami lewati meskipun di hari hari awal saya masuk ke assyifa harus mendapatkan tekanan untuk beradaptasi dari mulai makan,tempat tidur,kamar mandi nya dan juga acara yang sangat padat yang mewajibkan saya harus cepat dalam bearadaptasi dan akhirnya saya dapat melewati itu semua.
Dimulai dari fantastic,IBF,bantara,Syifest,rihlah dan masih banyak lagi yang telah kami lewati bersama, hingga akhirnya berada di penghujung acara yaitu wisuda yang akan diselenggarakan offline dalam dua minggu lagi. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Saya merasa baru saja kemarin memasuki As-Syifa dan sekarang sudah hampir akan meninggalkan As-Syifa. Banyak kenangan yang akan teringat terus dalam diri saya di assyifa ini.
Banyak banget hal-hal menarik dan juga kocak yang saya dapatkan disini,seperti antrian mandi yang menggunakan gayung,lalu bahasa dari ujung sabang sampai merauke bahkan qatar pun ada di Assyifa ini. Teman datang silih berganti dalam kehidupan kita sperti yang setia menemani saat suka dan duka dan pertemanan ini mirip seperti akar. Seorang teman yang sejati, yang mengetahui segala cerita terbaik hidup kita. Berjuang bersama melalui semua episode kehidupan.
Sebuah pohon bisa memiliki beribu daun dan beratus ranting, tapi beberapa akarlah yang memastikan dirinya terpenuhi atas segala kebutuhannya dan membuatnya kokoh dalam pertemanan. Kalau kamu sudah menemukan seseorang yang bagai akar dalam hidupmu, jaga dia. Tapi apabila sudah “waktunya”, maka lepaskanlah dengan rasa ikhlas.
Pengalaman bersama guru juga tidak akan saya lupakan, seperti salah satu nya razia rambut yang kadang membuat kita kesal dan sebentar lagi kita harus berpisah sama mereka semua. Akupun tersadar bahwa marahnya guru dan juga bawel nya guru ke kita bukanlah karena murni mereka benci dengan kita melainkan mereka sangat sayang dengan kita. Saya sudah mengganggap musyrif dan guru merupakan orang tua kedua ku. Ada banyak hal yang ingin ku ulangi untuk kedua kalinya di assyifa ini,namun itu semua adalah angan-angan aja karena 2 minggu kedepan kita diharuskan untuk berpisah.
Terima kasih kawan kawan ku semua yang telah membuat 3 tahun ku ini menjadi pengalaman yang tidak akan dapat kulupakan. Dipertemukan oleh pendidikan dan dipisahkan oleh masa depan, itulah kaat-kata yang cocok untuk kita semua. LOVE YOU ASSYIFA.