Korban Tragedi Kanjuruhan Malang akan mendapat santunan dari filantropi Islam.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sejumlah filantropi Islam Tanah Air langsung terjun ke lapangan untuk membantu korban tragedi sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kelurahan Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam. Salah satu lembaga filantropi Islam, Rumah Zakat (RZ) bahkan tengah menyiapkan dua program untuk membantu masyarakat yang menjadi korban.
“Program penanganan kami sedang menyiapkan dua jenis program untuk berkolaborasi bersama para donatur atau mitra, yaitu santunan tunai dan bantuan biaya pendidikan,” ujar Direktur Program Rumah Zakat, Murni Alit Baginda saat dihubungi Republika, Senin (3/10/2022).
Sejak awal, menurut Murni, tim Rumah Zakat juga langsung mengirimkan bantuan ke lokasi, seperti bantuan mobil ambulans dan mendirikan posko. Menurut dia, pihaknya membantu korban berdasarkan info data centre yang dirilis resmi BPBD di Balai Kota Malang.
“RZ alhamdulillah turut membantu juga di awal sejak kejadian dan saat ini, berupa bantuan ambulans dan pos hangat yang berlokasi di balai kota dan posko data Informasi BPBD Malang,” ucap Murni.
Tidak hanya Rumah Zakat, Dompet Dhuafa Cabang Jawa Timur (DD Jatim) dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa juga langsung menurunkan tim respons percepatan penanganan awal pasca-kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada Ahad (2/01/2022).
Chief Executive DMC Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit mengatakan, Dompet Dhuafa Jawa Timur telah mengerahkan ambulans di RSUD Kanjuruhan, sehingga pihaknya bisa langsung memobilisasi korban meninggal untuk dibawa pulang ke rumah duka.
“Kami juga akan membuka layanan untuk kelompok rentan seperti balita, anak-anak, dan lansia. Selain itu bersama Forum Zakat (FOZ) kami terhubung dengan Pos Informasi untuk mencari anggota keluarga yang hilang atau terluka,” ujar Haryo dalam siaran pers Dompet Dhuafa, Senin (3/10/2022).
Berdasarkan laporan sementara yang diterima Dompet Dhuafa Jatim dan DMC Dompet Dhuafa, terdapat 156 korban meninggal dunia. Sekitar 10 korban meninggal dunia sudah dibawa menuju keluarganya, 85 orang dalam perawatan, dan 54 orang sudah pulang dari perawatan.
“Selain mengerahkan ambulans, kami juga akan bantu pendataan info korban meninggal. Membuka Pos Hangat di Rumah Sakit atau di pusat informasi dan berbagi nasi ke keluarga korban yang sedang menunggu hasil identifikasi,” jelas Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur, Kholid Abdillah.