Dosen Vokasi UI berdayakan kader posyandu cegah stunting gunakan cakram gizi

    0
    96

    Depok (ANTARA) – Tim pengabdian dan pemberdayaan masyarakat  Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) yang diketuai oleh Ari Nurfikri, S.K.M., M.M.R., dosen Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Vokasi UI, mengadakan kegiatan di Desa Sembalun Lombok Timur.

    Ketua Pengabdi Vokasi UI, Ari Nurfkri, dalam keterangannya, Kamis menyampaikan, intervensi pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah banyak dilakukan dalam mencegah dan menurunkan angka stunting namun prevalensinya masih cukup tinggi.

    Untuk itu diperlukan penguatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam mengoptimalkan program pemerintah pusat dan daerah dalam upaya menurunkan stunting di desa Sembalun Lombok Timur.

    Baca juga: BKKBN ajak masyarakat Purwakarta berperan dalam program penurunan stunting

    Pengetahuan dalam mencegah stunting dan keterampilan kader mengenali stunting menggunakan cakram gizi dapat diimplementasikan di Posyandu saat ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas yang memiliki bayi dan balita datang satu bulan sekali.

    Sebanyak 25 orang hadir mengikuti pelatihan dan pemberdayaan kader Posyandu dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu Dalam Mengenali dan Mencegah Stunting Menggunakan Cakram Gizi di Desa Sembalun Lombok Timur”.

    Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu di Desa Sembalun Lombok Timur dalam menggunakan cakram gizi sebagai deteksi awal stunting dan sebagai garda terdepan dalam pencegahan terjadinya stunting.

    Kabupaten Lombok Timur merupakan wilayah di NTB yang memiliki kasus stunting tertinggi. Upaya menurunkan stunting dapat dengan melatih kader posyandu dalam mengenali stunting.

    Baca juga: Program anak asuh Kodim 0622 Sukabumi efektif percepat penanggulangan stunting

    Kader Posyandu belum memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam mengenali stunting menggunakan perangkat sederhana seperti cakram gizi. Deteksi gangguan pertumbuhan perlu dilakukan lebih dini, agar dapat mencegah terjadinya risiko stunting.

    Dengan melatih sebanyak 25 kader Posyandu dapat memberikan dampak positif bagi 31 Posyandu di bawah pembinaan Puskesmas Sembalun dalam mengenali dan mencegah stunting.

    Kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan di aula desa Sembalun Lombok Timur pada Selasa, 16 Agustus 2022 yang dihadiri oleh 25 kader Posyandu dan kepala Desa Sembalun, Harmini beserta perangkat desa lainnya.

    Baca juga: BKKBN gandeng mitra swasta dan asing tangani penurunan stunting

    Sebelum dilakukan pelatihan dan pemberdayaan kader Posyandu dilakukan terlebih dahulu pre test untuk melihat pengetahuan kader dalam mengenali dan mencegah stunting. Setelah diberikan materi dan praktik menggunakan cakram gizi oleh tim pengabdi yang terdiri dari Ari Nurfikri, SKM.,MMR., Supriadi, SKM.,MARS, Nia Murniati, SKM.,MKM, Elsa Roselina SKp.,MKM dan Badra Al Aufa, MKM,  kader posyandu diberikan post test serta mempraktekkan penggunaan cakram gizi.

    Tim pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dari Universitas Indonesia juga memberikan cakram gizi untuk usia 1-19 tahun serta cakram gizi untuk ibu hamil untuk digunakan dalam pelaksanaan Posyandu di Desa Sembalun Lombok Timur.

    Dengan adanya kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat ini, diharapkan dapat meningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam mengenali dan mencegah stunting di 31 Posyandu yang terdapat di Desa Sembalun. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tersebuat akan menurunkan prevalensi terjadinya stunting di desa Sembalun dan Kabupaten Lombok Timur secara keseluruhan. 



    Sumber Berita

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini