Ada banyak faktor mengapa tokoh perempuan saat ini semakin banyak
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menyampaikan, diperlukan persiapan yang matang untuk melahirkan lebih banyak ulama perempuan di masa mendatang. Untuk itu, menurutnya, sejumlah upaya harus terus dilakukan.
“Memberi kesempatan yang sama kepada perempuan untuk meningkatkan kapasitasnya dan memperbanyak program afirmatif seperti beasiswa, pengkaderan ulama perempuan,” kata dia saat menjelaskan tentang apa saja yang perlu disiapkan untuk melahirkan ulama perempuan di masa depan, kepada Republika.co.id, Jumat (9/9/2022).
Kamaruddin menuturkan, dalam sejarah sosial budaya, ekonomi politik Indonesia, perempuan sering ditempatkan dalam posisi terpinggirkan. Faktornya bukan semata persoalan kapasitas dan kompetensi perempuan, melainkan juga faktor budaya dan paradigma, termasuk pandangan keagamaan.
Namun, menurut Kamaruddin, seiring berjalannya waktu, peran perempuan dalam kehidupan dan pergumulan sosial politik telah dan sedang bergeser ke tengah. “Telah muncul banyak tokoh-tokoh sosial, agama dan politik perempuan yang tampil di ruang-ruang publik,” katanya.
Kamaruddin menambahkan, ada banyak faktor mengapa tokoh perempuan saat ini semakin banyak dan tampil di ruang publik. Di antaranya, kapasitas perempuan semakin baik dan paradigma sosial yang mengapresiasi perempuan juga sedang bertransformasi.
“Termasuk juga wacana global tentang kesetaraan gender yang turut berkontribusi menggeser posisi perempuan menjadi semakin diperhitungkan,” jelas Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar itu.
Pada November mendatang, tepatnya 23-26 November, akan digelar Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II tahun 2022 dengan tema ‘Meneguhkan Peran Ulama Perempuan untuk Peradaban yang Berkeadilan’. Lokasi acara yaitu di Jawa Tengah, bertempat di Pondok Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara dan kampus Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Jawa Tengah.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendukung kegiatan KUPI II 2022 dan juga mengajak Ulama Perempuan Indonesia untuk terlibat dalam penyelengaraan ibadah haji Indonesia, sebagai petugas pembimbing ibadah jemaah haji perempuan.
“Saya mendukung Kongres Ulama Perempuan Indonesia II. Kami juga mengajak ulama perempuan Indonesia untuk dilibatkan sebagai pembimbing ibadah jemaah haji, khusus kaum perempuan. Sebab 51 persen jemaah haji kita itu merupakan kaum perempuan. Jadi ini sangat relavan dengan kebutuhan pendamping jemaah haji perempuan tentunya dari ulama perempuan Indonesia,” kata Menag, dikutip dari laman resmi Kemenag.