Saat ini pengumpulan zakat sudah mencapai Rp 11,1 miliar
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS–Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas tahun ini menargetkan Rp 15 miliar pengumpulan zakat yang mayoritas berasal dari ASN di Kabupaten Banyumas.
Ketua Baznas Kabupaten Banyumas H. Umar AR mengungkapkan bahwa saat ini pengumpulan zakat sudah mencapai Rp 11,1 miliar dari target Rp 15 miliar. “Sampai Agustus 2022 sudah terkumpul Rp 11,1 miliar, dan sebanyak Rp 10,3 miliar berasal dari zakat ASN,” kata Umar kepada Republika, Rabu (21/9/22).
Ia menjelaskan, meskipun penyaluran zakat dari berbagai pihak dilakukan secara menyeluruh, namun sekitar 90 persen zakat berasal dari ASN. Tercatat sebanyak 8400 muzakki di Kabupaten Banyumas, dan dari jumlah tersebut sebanyak 732 merupakan muzakki perorangan di luar ASN.
Sementara itu, potensi zakat dari sebanyak 13.100 ASN di Kabupaten Banyumas mencapai Rp 22 miliar. Akan tetapi, target ditetapkan secara realistis berdasarkan pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 12,6 miliar.
Untuk pengumpulannya, Baznas membangun kelembagaan yaitu unit pengumpul zakat (UPZ) yang berada di berbagai lokasi sesuai potensi muzakki. UPZ ini ditempatkan di setiap Unit Perangkat Daerah (UPD) yang nantinya akan menyetorkannya ke Baznas.
Adapun untuk pentasyarufannya, telah disalurkan sebanyak Rp 6,27 miliar ke lima program kegiatan yaitu Banyumas Sejahtera, Banyumas Cerdas, Banyumas Sehat, Banyumas Takwa dan Banyumas Peduli.
“Banyumas Sejahtera untuk pemberian modal kerja sehingga digolongkan ke zakat produktif. Akan tetapi Banyumas Cerdas dan Takwa juga kami golongkan ke zakat produktif karena memberikan bantuan pada SDM seperti siswa-siswa (Banyumas Cerdas) dan guru ngaji (Banyumas Takwa),” jelas Umar.
Wakil Ketua I Baznas H. Abdul Munir menambahkan, selain pengumpulan secara on balance atau langsung melalui Baznas yang senilai Rp 11,1 miliar tersebut, terdapat juga zakat off balance yang dikumpulkan oleh masjid ataupun lembaga amal lainnya di luar Baznas.
Data-data tersebut tercatat melalui SIMBA atau Sistem Informasi Manajemen Baznas yang baru dimulai tahun ini. “Dari off balance tercatat sudah terkumpul Rp 139 miliar, itu termasuk zakat, kurban, infak dan lainnya. Jadi total tahun ini ZIS yang sudah terkumpul Rp 150 miliar,” kata Munir.
Baznas berharap dengan adanya sistem informasi ini, potensi zakat di Kabupaten Banyumas dapat lebih terserap. Dengan demikian penyaluran zakat, infaq, dan shodaqoh pun bisa tepat sasaran.