Buat mengingat apa saja yang sudah saya lakukan di Assyifa sejak 2019 waktu SMP hingga sekarang saya di akhir akhir kehidupan saya di SMA Assyifa, membuat saya lega. Banyak hal yang membentuk saya hingga sekarang. Manis, pahit, asam atau apapun rasanya tergabung di Assyifa dan gak bakal saya dapatkan dimanapun. Teman-temannya, Gurunya, Musyrifnya, hingga aturan-aturan nya udah permanent di bagian Hippocamus otak saya, ingatan jangka lama mungkin sampe saya mati.
Dimulai dengan ditempanya saya di SMP, Dengan guru asrama yang kayak komandan perang. Awal yang tragis sih kayaknya, tapi sekarang saya sadar itu bukanlah hal yang murah, dan bukan apa apanya dengan kehidupan asli di dunia luar. Di SMP Assyifa saya menetapkan cita-cita saya, Dan mengeluarkan hobi-hobi saya. Menurut saya pengalaman di Assyifa belum cukup, dan saya lanjut di SMA Assyifa.
Dimulai dengan fantastic(masa orientasi) yang bener bener menengangkan yang dijalankan abang kelas. Persaudaraan kami di angkatan diikat kuat disini hingga bantara yang sebelas dua belas dengan fantastic tapi berkedok Pramuka, kayaknya persaudaraan kami kayak ikatan mati, gabakal bisa dilepas. Tapi Pandemi covid-19 membuat kami terpisah dan menjalankan SYIFEST ( acara terbesat di Assyifa) online dan offline. Dan akhirnya kami berkumpul kembali di kelas 12 dengan cita-cita dan harapan yang baru.
Dihari-hari akhir kami di Assyifa kami sibukkan dengan terus melihat dan menerawang masa depan kami. PTN pilihan, beasiswa pilihan dan pilihan kami lainnya menjadi target utama kami, Dengan membawa segala yang telah diajarkan guru-guru kami undur dari Assyifa dengan raga yang dibentuk dari bahan-bahan terbaik yang diberikan guru-guru Assyifa.