Asy-Syifa, Penjara Suci Bertabur Memori

0
169
Ilustrasi : pixabay.com

            Ketika saya memilih untuk masuk SMA Asy-Syifa, saya sering berpikir apakah kejadian yang saya alami akan sama seperti di SMP Asy-Syifa. Saya berpikir demikian karena saya masih sekolah di lembaga yang sama dan banyak teman saya yang melanjutkan sekolahnya di Asy-Syifa lagi. Namun perkiraan saya salah. Saya justru sangat menyukai kehidupan saya di SMA ini. Tidak seperti ketika saya SMP yang di mana pada saat itu terdapat geng-gengan, pem-bully-an, dll. Segalanya amat berbeda.

            Pada awal saya masuk SMA semuanya terasa biasa saja. Saya saat itu masih dihantui memori SMP. Fantastic, adalah kegiatan pertama saya sebagai murid baru. Didikan yang begitu disiplin danpenuh interaksi sosial menjadikan saya menjadi lebih cepat mengenal teman-teman saya. Fantastic diakhiri dengan persami setelah berjalan selama seminggu dan dimulailah masa-masa sekolah yang normal.

Fantastic 2019

Saya mulai merasa bahwa SMA sangat berbeda dari SMP ketika KBM di kelas. Saya merasa lebih dihargai dan lebih bebas berekspresi dibandingkan yang dulu. Seakan teman-teman saya yang dulu kini telah berubah menjadi sangat friendly. Saya juga mulai aktif mencari kegiatan seperti mengikuti ekskul, bergabung dengan tim olimpiade astronomi dan ikut organisasi meskipun hanya menjadi sub-divisi saja. Kewajiban bantara juga menjadi penghias di tahun pertama ini. Namun, sayangnya tahun pertama saya harus diakhiri lebih cepat dikarenakan adanya wabah Covid-19.

Hari-hari terakhir tahun pertama dan tahun kedua saya habiskan di rumah. Saya merasa kesepian. Teman-teman masa kecil saya kini telah pindah ke tempat lain, menyisakan saya dan sekitar 5 teman lain yang jarak rumah mereka cukup jauh dari rumah saya.

Rumah bukanlah tempat belajar yang efektif untuk saya. Saya sering kali menghabiskan waktu dengan bermain game, berjalan-jalan dan tentunya makan. Akhirnya, akademik dan tahfidz saya terabaikan. Selain itu banyak kegiatan kebersamaaan yang tidak dapat saya ikuti. Salah satunya adalah syifest dan itu membuat saya merasa bersalah karena tidak bisa berkontribusi langsung di acara tersebut. Godaan fasilitas begitu kuat. Saya pun berdoa agar ketika saya naik ke kelas 12 saya dapat kembali ke asrama dan memperbaiki segalanya. Alhamdulillah, doa saya Allah kabulkan.

Logo Syifest 2021

Ketika kembali ke asrama, banyak teman-teman saya yang kaget melihat perubahan pada lemak saya. Saya menjadi amat gemuk. Untunglah saya berhasil sedikit mengurangi berat badan saya. Saya di Asy-Syifa mulai merasakan lagi ke-random-an warga ‘kampus 1001 malam’. Mulai dari paguyuban gaming hingga ke-absurd-an antar masyarakat Asy-Syifa. Akan tetapi, kehidupan kelas 12 begitu padat dan cepat. Kondisi peralihan menuju perguruan tinggi memaksa kami terus belajar untuk menghadapi bermacam-macam ujian. Sungguh masa yang melelahkan. Semoga masa ini cepat berakhir dengan bahagia.

Kini saya dan teman-teman seangkatan akan segera mencapai wisuda dan menuju perguruan tinggi. Mohon doanya agar dilancarkan segala sesuatunya dan agar tercapai segala yang diinginkan. Saya pasti akan merindukan suka duka masa-masa ini. Terima kasih 3 tahunnya, terima kasih semuanya.  

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini