Arab Saudi Bersikap atas Pembakaran Alquran di Denmark

0
108

Kasus pembakaran Alquran di Denmark mengundang reaksi Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Arab Saudi mengutuk keras pembakaran kitab suci Alquran di Kopenhagen, Denmark pada Jumat (27/1/2023). Kementerian Luar Arab Saudi menyatakan, tindakan seperti memprovokasi umat Islam dunia.

“(Tindakan seperti itu) memprovokasi jutaan Muslim di seluruh dunia,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Alarabiya, Ahad (9/1/2023).

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menegaskan kembali penolakan Kerajaan terhadap tindakan mencolok yang baru-baru ini terjadi di sejumlah kota di Eropa dengan dalih kebebasan berbicara, serta mencatat bahwa “tidak ada reaksi yang jelas” untuk mengakhiri praktik semacam itu.

Kementerian Luar Negeri juga meminta negara-negara Eropa di mana “pelanggaran ekstremis” semacam itu terjadi untuk menghadapi tindakan-tindakan yang berkontribusi pada peningkatan “kebencian dan konflik.”

Seorang aktivis anti-Islam, Rasmus Paludan pada hari Jumat kemarin kembali membakar dua salinan Alquran dalam protes soliter di ibu kota Denmark, Kopenhagen. Ia membakar satu di depan masjid dan satu lagi di depan kedutaan Turki, dan bersumpah untuk melakukannya setiap Jumat sampai Swedia diterima di NATO.

Seorang aktivis sayap kanan yang berkewarganegaraan Denmark dan Swedia, Paludan juga melakukan protes pembakaran Alquran di Swedia pada 21 Januari lalu. Pada Jumat (27/1/2023) kemarin, protes digelar di beberapa negara mayoritas Muslim untuk mengecam protes Paludan di Swedia pada 21 Januari dan insiden serupa di Belanda pekan lalu.

 



Sumber Berita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here