Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (ابونصر محمد بن محمد فارابی) atau yang kerap disebut Al Farabi, merupakan ilmuwan dan filsuf beragama islam yang lahir pada 10 Januari 872M di Farab Kazakhstan dan meninggal di Damaskus pada 17 Januari 951M. Ia juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abu Nasir.
Semenjak kecil ia dikenal sebagai anak yang jenius dengan bakat besar untuk menguasai apapun yang dipelajarinya. Pada masa awal pendidikannya Al Farabi mulai belajar Al-Qur’an, ilmu tafsir, ilmu hadist, kesusastraan di Bukhara dan tinggal di Kazakhstan sampai umur 50 tahun.
Al Farabi dikenal sebagai “guru kedua” setelah Aristoteles karena kemampuan memahami karya-karya Aristoteles yang disebut sebagai guru pertama dalam ilmu filsafat. Salah satu karya Al Farabi yang cukup dikenal salah satunya adalah teorinya dalam emanasi, dimana ia mengatakan bahwasannya alam ini memancar dari Tuhan dengan melalui akal-akal yang jumlahnya sepuluh.